Beberapa waktu lalu saya menulis artikel dengan judul Syariah Sebagai Semiotika, Bukan Sekedar Label Pada Properti. Artikel tersebut mendapat respon yang sangat antusias. Sesuatu hal yang udah jarang banget terjadi di blog saya ini. Hehehe. Dibagikan lebih dari 200 kali di Facebook, pengunjung web naik 800% alias 8 kali lipat dari biasanya.
Dan terjadi diskusi di salah satu WAG alumni REBORN (alumni training Real Estate Broker). Dalam diskusi tersebut saya disarankan membaca sebuah buku yang mengkritisi developer properti syariah. Karena sepertinya tulisan saya “kurang” mengkritisi. Ya karena saya memang tidak dalam posisi mengkritisi juga sih. Akhirnya saya beli juga buku tersebut di ZonaPengusaha.com setelah sebelumnya mencoba menghubungi seller di tokped yang menjual buku ini, tapi si seller tidak merespon.
Saya jadi ingat, buku ini sempat diposting di WAG SuperGroup. Cuma saya gak ngeh aja.
Buku itu berjudul “5 Kesalahan Fatal Developer Properti Syariah Tanpa Bank” yang ditulis oleh Daud Thahir. Daud Thahir ini sepertinya nama samaran, karena saya coba cek ke beberapa kawan di properti syariah, tidak mengenal atau tidak memastikan dia itu siapa meski mengarah pada sosok tertentu.
Buku setebal 178 halaman ini dikemas dengan hard cover. Diterbitkan oleh penerbit Ersa. Cetakan I November 2018. Jadi ini buku baru beberapa bulan terbit. Di toko-toko buku besar sepertinya belum ada.
Dari Kata Pengantar dan bagan pertama saya mencoba menyimpulkan bahwa Daud Thahir adalah :
- Alumni training/worskhop properti syariah
- Pelaku pemula
- Mengalami kebangkrutan
- Sadar diri dan introspeksi
- Sempat menutup diri dan akhirnya mau bertemu dengan rekan-rekannya yang lama yang ternyata terjerembab pada masalah yang sama
- Mencatat kesalahan-kesalahannya.
Buku ini mengulas 5 kesalahan antara lain :
- Kesalahan Teknis
- Kesalahan Keuangan
- Kesalahan Penjualan
- Kesalahan Manajemen
- Kesalahan Pola Pikir
Dari 5 kesalahan yang ditulis, sepertinya dua kesalahan spesifik terjadi di developer properti syariah, yakni pada bagan Kesalahan Keuangan dan Kesalahan Penjualan. Sedangkan Kesalahan lainnya juga termasuk kesalahan penjualan, itu banyak terjadi di developer properti pada umumnya. Saya coba bahas beberapa hal saja.
Karena perbedaan besar antara developer pada umumnya dengan developer properti syariah terdapat pada cara pembayaran konsumennya. Menggunakan bank vs tanpa bank. Sehingga cara bayar konsumen bisa langsung mencicil ke developer dengan jangka waktu panjang. Tanpa perlu BI Checking.
Jangka panjang cicilan itu masuk akal jika bisa merumitkan. Sebagai developerpun kita ahli membangun dan menjual. Tak ahli menagih. Apakah ini salah? Bisa jadi salah kalau tidak kita waspadai atau kita coba tutupi kekurangan di sisi ini.
Mismatch antara bayar tanah, kontruksi dan biaya besar lainnya dengan cicilan konsumen juga perlu diwaspadai. Bayar tanah yang hanya 2-3 tahun, bayar kontraktor yang mungkin rata-rata cuma maksimal 1 tahun. Harus dibayar dengan segera padahal di satu sisi income kita didapatkan dalam jangka waktu 5, 7, 10, 15 tahun lagi. Walhasil developer akan megap-megap karena musti bayar operasional yang tidak kecil juga.
Ini bisa disiasati dengan penjualan cash di awal proyek atau uang muka besar. Nah strategi jual cash di awal proyek ini sudah terlalu mainstream di dunia developer properti pada umumnya. Maka kamu perlu telaah lebih mendalam menggunakan strategi ini.
Daud Thahir juga menekankan pada perang komisi yang banyak terjadi di properti syariah. Well ini saya setuju juga sih. Komisi besar ini kalo di dalam dunia investasi bisa disetarakan dengan high return, high risk. Komisi besar, resiko besar. Kira-kira gitu. Saya pun juga pikir-pikir juga untuk jualan properti yang komisi gedenya gak wajar. Naluri saya langsung bilang, ini pasti ada apa-apanya. Apakah salah? Tidak juga, kita hanya perlu lebih waspada dan dalami.
Saya setuju Daud Thahir bahwa developer properti syariah bukan sekedar urusan membuat akad yang syariah tapi juga perlu mendalami dan menguasai ilmu developer properti yang padat dan komplek. Saya pun tertohok dengan buku ini karena juga mengupas kesalahan-kesalahan pemula di developer properti pada umumnya.
Daud Thahir telah menuliskan rambu-rambu yang perlu dibaca, didalami, diolah agar kita tidak terjebak dalam ilusi bisnis properti. Tak hanya untuk kita yang ingin terjun ke bisnis developer properti syariah, tapi juga rambu-rambu untuk developer properti pada umumnya. Bahkan untuk para calon konsumen, buku ini bisa menjadi alat navigasi Anda untuk menemukan properti yang tepat untuk Anda.
Buku ini relatif mahal untuk ukuran buku-buku dengan hardcover dan ketebalan yang sama. Tapi buku ini sangat murah dibandingkan dengan resiko yang mungkin muncul bila kita tidak belajar dari kegagalan Daud Thahir.
Selamat membaca!
Terima kasih telah membaca artikel saya. Silahkan share bila bermanfaat. Sebarkan kepada orang-orang yang Anda sayangi. Anda juga dapat bergabung Channel Telegram Rapid Marketing Strategy di http://t.me/SinauMarketing dan Channel Telegram Strategi Membeli Rumah Pertama dan Investasi Properti di http://t.me/SinauProperti . Pastikan Anda terkoneksi dengan aplikasi Telegram.
Leave a Reply