Kemaren teman saya berkeluh kesah karena penjualannya tergolong seret dalam 3 bulan terakhir. Padahal, desain promonya sangat berkelas. Saya pun mengakui itu. Tapi mengapa tidak terjadi closing yang signifikan? Itu pertanyaan galaunya kepada saya.
“Jadi gini bro, desain secantik apapun kalau esensi dari penjualan kamu gak bisa dapetin, ya percuma bro. Kamu hanya akan melihat desain bagus tapi tidak membuat jualanmu laku.”, tanyaku sok jadi dokter.
“Maksudnya gimana tuh tentang esensi jualan?”, sambil bermuka memelas seolah berkata bahwa dia sedang tidak mengerti apa yang aku bicarakan.
“Kamu jualan harga berapa?”, tanyaku lagi.
“300 jutaan!”, jawabnya tegas.
“Kalau kamu jualan segitu, yang mampu beli itu siapa?”, lanjutku.
Temanku terdiam. Keringatnya mengucur berpeluh-peluh berbutir-butir setara jagung. Aku jadi takut.
“Bro, AC mati bro? Nyalain dong!”, ujar temanku.
Oalah kirain dia tidak mampu menjawab pertanyaanku sehingga grogi dan stres. Ternyata gara-gara AC belum nyala! Asem!
“Gini bro.. Banyak orang mampu bikin produk tapi tidak mampu jualan. Banyak orang bisa bikin desain bagus, tapi tidak menjual. Bukan salah produknya, bukan salah desainnya. Tapi karena kita sendiri yang jualan, tidak tahu kepada siapa harus berjualan. Seperti pertanyaan tadi, sebenarnya gampang banget untuk dijawab. Tapi karena entah mengapa, kok jadi sulit menjawab. Nah ini jadi sumber masalah, sehingga langkah-langkah berikutnya jadi tidak tepat!”, terangku agak panjang. Kulihat diapun manggut-manggut.
“Bener juga ya?!”, sambil wajahnya mengkerut.
“Contoh nih, desainmu yang bagus-bagus tu, kamu pasang dimana? Jangan-jangan gak kamu sebarin kemana-mana, ya mana bisa target pasarmu melihat desainmu yang bagus itu!”.
“Bener juga ya?!”, sambil wajahnya mulai mengendur karena ada sedikit senyum.
“Misalnya, targetmu yang beli adalah orang bank, tapi kamu pasang spanduk di kantor pos. Bisa sih, tapi gak nyambung gitu lho.”, ujarku sambil meniru logat politikus.
“Okle lah, ini jadi PR ku! Ntar aku update kalau ada progress.”, kata temanku yang wajahnya kembali sumringah. Paling tidak keliatan bebannya agak berkurang.
Semoga ….
Terima kasih telah membaca artikel saya. Silahkan share bila bermanfaat. Sebarkan kepada orang-orang yang Anda sayangi. Anda juga dapat bergabung Channel Telegram Rapid Marketing Strategy di http://t.me/SinauMarketing dan Channel Telegram Strategi Membeli Rumah Pertama dan Investasi Properti di http://t.me/SinauProperti . Pastikan Anda terkoneksi dengan aplikasi Telegram.
Jangan lupa Join Channel, klik di sini. Untuk ngobrol-ngobrol, klik di sini. Untuk testimoni, klik di sini.
Leave a Reply