Sebelum memulai bisnis, banyak pakar bisnis menyarankan untuk bikin studi kelayakan. Gunanya untuk apa? Yakni untuk mengukur apakah bisnis yang mau kamu bikin itu layak atau enggak bila nanti dijalankan. Tidak melulu hasil kelayakan jelek trus bisnis gak dijalanin. Justru dengan studi kelayakan, kita jadi tau apa yang harus dilakukan.
Nah ini ada 5 metode agar studi kelayakan makin komplit alias komprehensif. “Meramal” bisnis ditinjau dari beberapa sisi. Yuk simak ya.
Pertama adalah Market Research alias Riset Pasar. Ada 2 kali market research. Yang pertama untuk mengetahui potensi pasar, yang kedua untuk mengetahui sasaran tembak dari produk yang kamu siapin.
Nah untuk tahapan pertama, kamu harus melakukan riset tentang
- apa yang dibutuhkan oleh pasar,
- kualitas atau fasilitasnya seperti apa,
- harganya berapa,
Untuk tahapan kedua, yakni mengetahui sasaran tembakmu. Ini dilakukan setelah kamu tau kamu mau jualan produk apa dan harganya berapa. Kemudian kamu harus bisa menjawab beberapa pertanyaan ini.
- berapa harga produkmu?
- siapa yang mau dan mampu beli?
- dimana mereka (yang mau beli) itu berkumpul?
- bagaimana cara dan bahasa promonya?
- dimana mereka bisa beli?
Baca ini juga ya Riset Pasar Agar Jualanmu Laku Keras dan Menangkan Pasar Dengan 5 Aktivitas Ini untuk melengkapi pengetahuan tentang riset pasar.
Kedua adalah membuat Financial Projection atau proyeksi keuangan. Setelah kamu tau riset pasar yang pertama, saatnya kamu melihat secara internal dirimu sendiri. Sehingga kamu bisa menentukan beberapa hal berikut :
- harga jual, dalam skala besar, kamu akan mampu menghitung omzet.
- biaya pokok
- biaya operasional
- biaya lain-lain
- profit bersih
- berapa modalmu?
- target berapa lama laku?
Nah, belum berhenti sampai di sini. Setelah kamu tau beberapa hal di atas, kamu baru bisa menghitung kelayakan keuangannya dengan menghitung :
- profit margin
- return on investment (kemudian hasilnya dibandingkan dengan inflasi, dengan bisnis lain, dengan emas)
- payback period
- net present value
- irr (dihitung kalau bisnismu multi years)
Inget ya, setelah tahu bagian ini, kamu balik lagi ke market research tahap kedua. Dan untuk tahu lebih dalam baca juga Cari Tahu Layak Atau Tidak Bisnismu Dengan Menggunakan 4 Indikator Ini dan Menakar Profitabilitas Sebuah Investasi
Ketiga adalah SWOT Analysis. SWOT itu kependekan dari Strength Weakness Opportunity Threats atau dalam bahasa adalah Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan (Peluang), Kancaman (biar semua pake huruf K). Pada tahap ini cari tahu :
- apa 5 hal yang menjadi Kekuatanmu
- apa 5 hal yang menjadi Kelemahanmu
- apa 5 hal yang bisa menjadi Kesempatan bagimu
- apa 5 hal yang bisa menjadi Kancaman bagimu
Tidak harus 5 ya, boleh ngisi 3 aja. Atau malah 10? Monggo
Keempat adalah PEST Analysis. PEST itu kependekan dari Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Teknologi. Analisa ini memerlukan jawaban dari pertanyaan berikut :
- apa yang berpengaruh dari sisi politik atau kebijakan pemerintah terhadap bisnismu?
- apa yang berpengaruh dari sisi ekonomi makro terhadap bisnismu?
- apa yang berpengaruh dari sisi sosial budaya terhadap bisnismu?
- apa yang berpengaruh dari sisi perkembangan teknologi terhadap bisnismu?
Jawaban masing-masing boleh lebih dari 1. Pokoknya cari tahu sebanyak-banyaknya dari PEST yang berimbas kepada bisnismu
Kelima adalah analisa SPACE MATRIX. Hampir sama dengan SWOT dan PEST, hanya saja pada SPACE MATRIX ini kamu harus memberi nilai 1 sampai 6 atau -1 sampai -6 untuk masing-masing komponen yang kamu analisa. Apa saja komponennya?
- Financial Strength (FS); data bisa kamu ambil dari Financial Projection
- Competitive Advantage (CA); data bisa kamu ambil dari Market Research dan SWOT Analysis
- Environmental Stability (ES); data bisa kamu ambil dari PEST Analysis dan SWOT Analysis
- and Industry Strength (IS); data bisa kamu ambil dari Market Research, SWOT Analysis dan PEST Analysis bagian regulasi
Caranya bikin skoring bagaimana? Nah… Lihat gambar berikut semoga kamu bisa lebih tahu bagaimana caranya.
Masing-masing komponen kamu bikin rerata. Kemudian yang berada di azis x kamu jumlahkan hasil rata-ratanya. Demikian juga yang berada di axis y. Ketemulah skor axis x = 1,75 dan axis y = 1. Kemudian kamu tempatkan pada gambar berikut ini :
Kamu jadi tahu kondisi rencana bisnismu dan strategi apa yang mau harus dimainkan. Apakah agresif, konservatif, defensif atau kompetitif, tergantung dengan hasil analisamu.
Nah kalau sudah dapat semuanya, coba kamu bukukan tuh studi kelayakanmu. Kamu akan tau strategi apa yang harus dimainkan untuk menjalankan bisnismu kelak. Asikkan!
Terima kasih telah membaca artikel saya. Silahkan share bila bermanfaat. Sebarkan kepada orang-orang yang Anda sayangi. Anda juga dapat bergabung Channel Telegram Rapid Marketing Strategy di http://t.me/SinauMarketing dan Channel Telegram Strategi Membeli Rumah Pertama dan Investasi Properti di http://t.me/SinauProperti . Pastikan Anda terkoneksi dengan aplikasi Telegram.
Masih bingung? Bisa tanya-tanya di sini atau gabung di email list untuk selalu update yang ada di sisi kanan artikel ini.
[…] Untuk bisa dinyatakan profit, tentunya bisnis musti berjalan terlebih dahulu dan terbukti dengan adanya laporan keuangan. Ya, ini berlaku untuk bisnis yang sudah berjalan. Bagaimana dengan bisnis yang masih baru atau bahkan belum berjalan? Profitabilitas bisa dirujuk dalam Indikator Kelayakan Bisnis. Jangan baca 5 Metode Ini Bikin Studi Kelayakan Bisnismu Makin Komplit. […]
[…] Jangan baca 5 Metode Ini Bikin Studi Kelayakan Bisnismu Makin Komplit. […]
[…] Or I will help you! Jangan baca 5 Metode Ini Bikin Studi Kelayakan Bisnismu Makin Komplit. […]
[…] Oh ya, di dunia keuangan dikenal yang namanya “ceteris paribus” dimana kondisi perubahan diabaikan. Kenapa? Karena bisnis itu uncertainty alias tidak tetap situasionalnya. Tapi untuk menghitung kelayakan, semuanya harus dianggat certainty alias ceteris paribus. Jangan baca 5 Metode Ini Bikin Studi Kelayakan Bisnismu Makin Komplit. […]
[…] Nah, 3 langkahnya udah dibeberkan. Baca juga ini 5 Metode Ini Bikin Studi Kelayakan Bisnismu Makin Komplit. […]
[…] Ada 2 hal mendasar dalam strategi menyasar target market ini. Yakni apa produkmu dan apa kebutuhan pasarmu. Anda bisa mencoba menyasar dari apa yang Anda jual atau produk Anda itu apa. Dan satu sisi Anda bisa menggali informasi tentang apa yang dibutuhkan pasar. Jangan baca 5 Metode Ini Bikin Studi Kelayakan Bisnismu Makin Komplit. […]
apakah metode ini ampuh??
Apa keuntungan dan kerugian dari aggresive marketing, competitive, conservative dan defensive?
good question mas.
menurut saya begini. dengan space matrix, akan disarankan ke arah agresif atau kompetitif karena dipandang resources kita punya kemampuan untuk itu. baik sisi finansial maupun sisi kompetisinya. dan sebaliknya. kalau resources kita kurang baik finansial maupun pasarnya, tentu akan disarankan konservatif atau defensif.
agresif, konservatif, defensif, kompetitif itu bukan pilihan. tapi arahan. plus minusnya bukan di perbandingkan masing2 strategi tetapi bila tidak melakukan yang disarankan, maka bisa merugi atau hanya bertahan saja.
semoga terjawab