SEORANG SAHABAT bertanya kepada saya, “Mas, saya sudah ngiklan di koran, banner promo sudah saya pasang, tapi sudah 6 bulan kok belum ada yang laku? Harga saya sudah paling murah tuh, Mas!”
Untuk menenangkan, saya jawab, “Mungkin belum rejeki, Pak! Diperbaiki saja iklan2nya, ganti program promo dan bahasa promo. Dan jangan lupa diukur responnya terhadap incoming call atau sarana lainnya.”
TAPI begini bisa jadi iklannya tidak tepat sasaran atau tidak sesuai dengan target marketnya. Penempatan banner juga demikian, tidak berada dimana target market berkumpul (crowd).
Marketing itu seni, seni yang terintegrasi. Tidak semata punya produk, ngiklan, trus laku deh. Ada perjalanan panjang sebelumnya sebelum meramu sebuah produk, menuangkan dalam iklan dan bahasa promo. Sehingga iklan memiliki ruh dan menciptakan crowd dan melanjutkan ke selling.
Terima kasih telah membaca artikel saya. Silahkan share bila bermanfaat. Sebarkan kepada orang-orang yang Anda sayangi. Anda juga dapat bergabung Channel Telegram Rapid Marketing Strategy di http://t.me/SinauMarketing dan Channel Telegram Strategi Membeli Rumah Pertama dan Investasi Properti di http://t.me/SinauProperti . Pastikan Anda terkoneksi dengan aplikasi Telegram.
Rumusnya DOI – Do and Improve. Lakukan terus dan lakukan improvisasi. Dan banyak berdoa adalah rumus yang paling utama, karena rejeki datangnya dari Tuhan.
Leave a Reply